BelajarDari Sosok Umar
Belajar dari sosok Umar
Menjadi pemimpin bukanlah perkara mudah, selain dibutuhkan leadership, dalam Islam, pemimpin juga harus kuat iman dan taqwanya, sehingga bisa menjadi teladan dan benar-benar bisa bekerja sebagai pelayan rakyat, bukan penikmat kekayaan rakyat.
Ketika seorang pemimpin tidak menguatkan iman dan taqwanya, maka ia akan berada dalam situasi tertekan oleh berbagai kepentingan, pada saat yang sama rasa cinta terhadap kursi jabatan kian menguat.
Disaat seperti itulah biasanya seorang pemimpin tidak lagi mau berfikir lurus di jalan yang lurus. Akibatnya, segala macam kebijakannya senan tiasa berbau rasionalisasi. Sebab, hakikatnya memang bukan rakyat yang mau dilayani, tetapi kekuatan lain yang sangat ditakuti. Di sinilah kemudian istilah pencitraan menjadi keniscayaan bagi mereka yang sangat berkeinginan dengan kursi jabatan.
Didalam bukunya, Khulafaur Rasul Shallallahu Alayhi Wasallam, Syeikh Khalid Muhammad Khalid menjabarkan dengan sangat gamblang bagaimana gaya kepemimpinan Umar Bin Khattab Radhiyallahu Anhu. Sosok pemimpin yang tidak melakukan banyak rekayasa pencitraan terhadap dirinya.. Tetapi memang benar-benar hadir dan mesnolusikan secara nyata setiap persoalan yang menimpa seluruh rakyatnya.
Komentar
Posting Komentar